
Pusat Dokumentasi & Informasi Kebudayaan Minangkabau Kota Padang Panjang, 26 Agustus 20018
“Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato Adat Mamakai”. Begitulah bunyinya filosofi minang yang tak asing lagi di telinga masyarakat minang. Maksudnya ialah, Adat suatu daerah harus sesuai dengan aturan Syara’ atau Syari’at. Adat tidak boleh bertentangan dengan syara’ yang sumbernya adalah Kitab Allah yakni al-Qur’an. Segala yang diperintah oleh syara’, harus diterapkan dalam adat istiadat.
Syara’ Mangato Adat Mamakai”, dapat diimplementasikan oleh orang yang paham agama, tahu dengan Syara’ (Syari’at), dan mengerti akan “Adat nan sabananyo Adat”. Maka agama adalah kunci utama bagi seseorang untuk memakai adat. Orang yang mengerti agama, Insya Allah dia akan beradat, tetapi orang yang beradat belum tentu paham agama. Seterusnya, orang yang mengamalkan agama, Insya Allah dia memakai adat. Sebaliknya, orang yang tidak mengamalkan agama, bagaimana mungkin ia akan memakai adat secara betul. Karena agama telah mengatur tentang adat istiadat.